Pages

Minggu, 28 April 2013

Sintaksis


PENGAJARAN SINTAKSIS

Pengertian dari beberapa istilah:
1.      Linguistik
Merupakan seperangkat ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan cara penerapan metode-metode ilmiah terhadap fenomena-fenomena bahasa (Hughes, 1968 : 11).

A Posteriori
Metode berfikir yang menjadi pijakan berfikir dari suatu ilmu pengetahuan.
Metode ilmiahnya beroperasi atau bekerja melalui langkah-langkah berukut:
a.       Mengumpulkan data.
b.      Mengklasifikasi data.
c.       Membentuk hipotesis-hipotesis.
d.      Memeriksa dan menguji kebenaran hipotesis-hipotesis dengan bantuan data baru.
e.       Menetapkan prinsip-prinsip ilmiah baru yang konsekuen (Hughes, 1968 : 12).

Jumat, 26 April 2013

Morfologi

Kau Tahu, Itu Cukup


" Soon..." Panggilku saat ku lihat Soon. Ia juga baru menepi di dekat gerbang sekolah. Dia terlambat lagi. Begitupun denganku. Aku sibuk mengurusi adikku yang juga harus berangkat ke sekolah dan membawa bekalnya.
" Hey? Terlambat lagi, Jieon?" Sindirnya padaku. Seperti tak sadarkan diri bahwa ia pun lagi-lagi terlambat.
seperti biasa, kami diperbolehkan mengikuti pelajaran setelah kami menulis sebuah pernyataan " aku malu terlambat" lalu kami tempelkan pada punggung teman kami yang lain, yang juga terlambat.

Ah. Rasanya, ini memalukan sekali. Bahkan pipiku sampai kesemutan menahan geli karena berkaliku bayangkan betapa kekanakkanya aku. Umurku bahkan menginjak 19. Aku masih duduk di bangku kelas 3 Senior High School. Dua kali aku tinggal kelas saat aku di Junior High School. Sekarang, untuk naik kelas aku harus belajar mati-matian. Itu pun masih tetap membuatku berada pada peringkat terakhir.

Beberapa Acara Televisi yang Membuat Aku SEMANAGAT


Hallo, Haaii
:D

Anyeong, chingudeul..
Mau sharing tentang acara televisi yg ngebuat aku dan semangatku bersatu ni..
Hahah, siapa tau ada chingu yang masih demenan sama "males" n "nggaloo".

Ok, check this OUtt... ;)

GO GREEN


Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barokatuh..
Anyeong.. :D

Ehm, ngomong2 bumi yang Tuhan titipkan ke kita apa kabar?

Suatu  hari jika masanya kukembali, kan kuwariskan bumi ini pada anak cucu dan buah hati..


Bumi yang mana, ya? o_O
Bumi aja? engga sama isinya?
Bumi yang udah tua bin sepuh ini?
Wah? aku yakin, yang diwarisi bakal demo.
Mereka mah kaga bakal berterimakasih, aku yakin.. mereka terpaksa menerima kasih.

Cara Memasang MP3 di Blog

Alhamdulillah, yaaa (minjem ujaran Syahrini)
Setelah hampir berabad-abad saya mencoba memasang MP3 di blog dengan susah payah, berpeluh-peluh :D
Lebbee
Hadeeh, ternyata ni ya, ada cara yg bener-bener gampang en kaga ribet sama sekali -.-
OK. langsung aja ya

Langkah Pertama, sobat masuk ke alamat ini www.fullmusik.net (Free Music Code).
Nah.. kalo udah in, di situ akan muncul pilihan lagu, ada lagu Barat, Malay, K-Pop pun adee. :D

Senja Di Musim Gugur


Tak seperti biasanya. Buku yang ku bawa banyak sekali. Bagaimana lagi, aku tak mungkin meninggalkan laptopku. Fikirku nakal, aku lebih memilih membawa laptopku daripada buku-buku pelajaran ini. Tawaku merekah. Terkekeh. Ada lomba berkaitan dengan kegemaranku, menuliskan kisahan kecil. Tadi pagi, aku menyelesaikan kisahan itu. Aku akan mengirimkan itu via e-mail nanti. Siapa tahu ada inspirasi lain di sekolah. Dan hari ini, aku sangat gembira. Aku optimis menang. Dan itu berarti, aku pun optimis bahwa aku bisa segera membeli obat untukku. Aku yakin bahwa aku pasti akan sembuh dari sakitku.

"Bagaimana cerpenmu?" Tanya Hyoo Ra padaku. Kami bertemu di jalan menuju sekolah. Dia mengenakan tas baru. Aku terbahak.
"Hey! Aku bertanya padamu." Nampaknya Ra kesal padaku. Ia menghimpun bibirnya.

Jalan Cinta


“ Jeongmalyo?” Sergah Hye In, teman satu kelasku. Ia gadis yang manis, cerdas, dan tangguh. Mengapa kukatakan bahwa ia adalah gadis yang tangguh? Karena dia adalah seorang pengidap AIDS dan ia tak pernah menyerah pada takdir yang Tuhan berikan padanya.
“ Ne. Kau tak percaya? Lihat ini.. bajuku, lihat juga lembaran tugas yang basah dengan percikan lumpur ini. Kau tahu? Ini lah kenikmatan.” Kataku.
“ Hyun Sik!!” Teriak Hye In. Ia mencubit lenganku. Aku hanya terbahak.
“ Ah. Ani- ani.. ya, sudahlah. Ini sesuatu yang wajar. Ryeon Soo juga menginginkan beasiswa itu.”
“ Tapi caranya salah! Aku benci dengan kepasrahanmu!” Bentak Hye In. Ia berlalu, mendahuluiku. Dan aku hanya tersenyum melihatnya pergi dengan kekesalan.

Aku rasa berat
Tapi ini indah
Tuhan, jaga hatiku

Selepas pelajaran pertama tadi, Ren songsaengnim memanggilku untuk ke ruangan beliau. Beliau mengatakan bahwa beliau kecewa dengan tugas yang kukerjakan. Aku tak dapat mengatakan apapun. Hanya bisa  berdiam, meski sungguh aku tak tuli. Bahkan jika Tuhan mengizinkan, aku kan meminta pada-Nya untuk membuatku tuli. Nampaknya Ia tak berkenan. Dan aku yakin, ini karena Tuhan percaya bahwa aku mampu merubah dunia.

Drama_Teori Sastra :)

Meski ini Tuhanku dan Tuhanmu adalah Itu

Anna terdiam dalam pangkuan tangannya. Sedari ba’da ashar ia enggan untuk beranjak dari sentral mosque, Seoul. Jika saat ini dosennya meminta Anna tuk tuliskan sebuah puisi maka ia akan memberinya judul “ Cinta Terasingkan”.
Ia seorang mahasiswi s2 di Universitas Inha, Korea Selatan. Penghargaan Internasional atas novelnya yang berjudul “Kebaikan yang Sama” membawanya ke Seoul dan menjadikannya mendapatkan beasiswa di universitas di mana penghargaan itu ia terima, Inha University.
“Anyeonghasaeyo” (Terdengar suara seorang lelaki menyapa)
Anna   : Anyeong (Anna tersenyum. Matanya menyipit) kau? (Lanjut Anna)
Lelaki : Iya (Duduk membersamai Anna)
Anna   : (Terdiam)
Lelaki: (Sesekali mencuri pandang)
Pertemuannya dengan lelaki itu tak lama. Bahkan keduanya tak bercakap selain dalam hati.

Malam merebah
Anna : (Membuka materi yang tadi siang di dapatnya dari kuliah) Aneh sekali dia ( Ucap Anna lirih. Jemarinya memainkan pena)
Terdengar teriakan dari lantai bawah
“Eonni!”
Anna : (Terkejut) Ne??! (Menuruni tangga)
Yoon : (Berbisik) Ada seorang lelaki di bawah.

Puisi Atau Apalah :D


engap hinggap dan mengendap
sanubari terisi sesak
rancu berpadu dengan benci
mengapa adanya dia lukai hati

hingga nampaknya
gumpalan darah ini  membusuk
menahan luka memar yang menganga tiba-tiba

esok pasti ia kembali
hanya mungkin tak jadi pasti
jika relung curam berpalung itu dimiliki lagi

hingga mati bunuh diri pun ku kaca halal
membuta semua
hingga juga tak mendengar

sekali lagi
agaknya hati memang sudah perparas benci
bukan dia yang salah
tapi aku
aku yang berani dan lancang mencintai

Rindu Mencandu

Aku mabuk
Berdiri hampir tak kuasa
Kala mata perpijak, langkah melihat
Gurat wajahmu jadi akhir yang kutuju
Tak pernah terganti

Adakah elok kunamai hatimu
Pemegang predikat rindu mencandu
Tak pernah kau buai
Tak lalu kau semai kasih
Bahkan, cinta atau bukan hatimu
Aku tak pernah Tahu

Kenal?
Rasanya tidak
Jumpa?
Tak pernah
Adakah aku gila
Atau, Kau
Sang pencuri sulaman asma rindu tak bertepi

Ada Yakin

Beratus kali aku menilik semilir dan gugur daun
Adakah sudah mereka menjawab tanya dari derita tak berujung
Mengapa mereka begitu terbuai peluk
Mungkin tak hanya mereka
Mungkin aku sempat
Tercandu dalam nikmat penghancur

Tuhan, terkadang aku pun bertanya pada hati
Untuk apa Kau ciptakan ini
Aku, hati, dan fikirku, lalu mereka

Adakah sudah Kau luangkan tempat untuk kami di neraka
Lalu adakah darah segar ini sia

Nafas kami belum singgah di kerongkongan
Adakah harus kami meyerah
Barpasrah dan mengikuti arus kenikmatan bersama

Bukankah Kau sendiri yang luangkan waktu untuk kami
Bukankah ini yang Kau maksud kesempatan perbaikan diri

Tuhan
Sungguh aku tak kan mampu tetap di sini
Dalam keadaan jiwa yang sakit ini
Dengan luka memar di sekujur nadi
Bersama kenikmatan haram tak terelakkan

Tuhan
Bawa aku pulang jika Kau tak lagi percaya
Aku mampu bertahan

Jika Kau yakin aku bisa
Firmankan dalam hatiku
Bahwa aku layak bersama dengan kebaikkan
Bahwa aku layak untuk memilih kebenaran
Bahwa aku patut untuk jadi hamba-Mu

Tuhan
Aku yakin
Kau begitu mencintaiku
Dan itu yang membuatku tetap bertahan
Meski kerikil seringkali ku jadikan pijakkan
Meski batu loncatan tak jarang membuatku tertekan

Tentang Kita :')

Bolehkah aku
Bisikkan ini untukmu

Kau lihat
Gerimis di luar sentuh lembut kaca jendela di kamarku
Aku di sini
Lihatlah
Tak dingin
Tak pula terlalu hangat

Rintik mereka mengacaukan pendengaran
Namun samar kudengar
Suara
yang ternyata lirihmu
Kau dengar bisikku dan membalasnya

"Tenanglah"
Seprti itu tuturmu
Kau bilang
Aku akan baik saja
Kau bilang
Bahwa aku akan biasa saja

Saat ini
Air netra tak dapat lagi kupendam
Aku tak mungkin bisa biasa saja

Tuhan tahu aku merindukanmu
Tuhan tahu aku merindukan masa indah
Yang belum pernah kita lewati

Lalu kau sedikit berteriak
Suaramu parau
"Jangan biarkan nafsu mengelabuhimu. Bagaimana mungkin kau merindukan sesuatu yang belum pernah kau genggam"
Itu katamu

Isakku bertambah memilukan
Lalu tiba-tiba
Terdengar suara langkah mendekat
Mendekap

Tenanglah
Tuhan pun tahu
Jika aku pun merindukan saat itu
Hanya Dia firmankan di hatiku
Untuk bertahan dalam tawakal

Masa di mana kita halal
Aku tiba di saat yang tepat
Kau akan jumpa keindahan jika kau mampu bertahan dan tetap berjuang

Saat aku memintamu memelukku
Kau pergi dan menggeleng
Hanya senyum

Aku diam dalam bisu
Aku tahu
Dan aku mau
Tuhan menitipkanku padamu
Wahai kau
Calon pendapingku
Siapapun di manapun

(mungkin) Jerit Hati Peri-Peri dalam Dekap Ilalang





















Hari ini
Aku masih bermimpi
Berlari dengan setelan merah putih
Meninggi pada putih biru lalu abu-abu
Masih bermimpi untuk menyelesaikan
Sesuatu yang kata mereka pekerjaan rumah
Masih bermimpi untuk
Menghadapi beberapa lembar kertas berisi soal
Dan satu lembar kertas jawaban
Yang kata mereka ujian



Kulakukan
Meski harus beradu dengan temaram lilin-lilin malam
Walau harus kuduakan waktu belajarku
Dengan perasan keringat untuk keping uang bayaran

Masih dalam mimpiku
Jika nanti toga kukenakan
Tak penting foto kenang-kenangan

Dan aku masih tetap bermimpi untuk itu
Meski aku tak tahu kapan aku akan terbangun
Dan mendapatinya sebagai lembar baru kehidupan
Selain angan dan sekedar keinginan

Kamis, 25 April 2013

Kajian Puisi


Lilis Nurhayati
1201040035
PBSI 2A


SEMIOTIKA: TEORI, METODE, DAN PENERAPANNYA DALAM KARYA SASTRA

Semiotika adalah ilmu tentang tanda-tanda. Semiotika merupakan lanjutan dari strukturalisme. (Junus, 1981: 17)
Menurut Preminger (1974: 17), semiotika merupakan ilmu tentang tanda-tanda, mempelajari fenomena sosial-budaya, termasuk sastra sebagai sistem tanda.
Menurutnya, tanda memiliki dua aspek, yaitu:
1.      Penanda (signifier/signifiant) adalah bentuk formal tanda itu, dalam bahasa berupa satuan bunyi, atau huruf dalam sastra tulis.
2.      Petanda (signified/signifie) merupakan artinya, yaitu apa yang ditandai oleh penandanya itu.
Tanda berdasarkan hubungan antara penanda dan petandanya:
1.      Ikon
Tanda yang penanda dan petandanya menunjukan adanya hubungan yang bersifat alamiah, yaitu penanda sama dengan petandanya.
2.      Indeks
Tanda yang penanda dan petandanya menunjukan adanya hubungan yang alamiah yang bersifat kausalitas.