Pages

Jumat, 26 April 2013

Drama_Teori Sastra :)

Meski ini Tuhanku dan Tuhanmu adalah Itu

Anna terdiam dalam pangkuan tangannya. Sedari ba’da ashar ia enggan untuk beranjak dari sentral mosque, Seoul. Jika saat ini dosennya meminta Anna tuk tuliskan sebuah puisi maka ia akan memberinya judul “ Cinta Terasingkan”.
Ia seorang mahasiswi s2 di Universitas Inha, Korea Selatan. Penghargaan Internasional atas novelnya yang berjudul “Kebaikan yang Sama” membawanya ke Seoul dan menjadikannya mendapatkan beasiswa di universitas di mana penghargaan itu ia terima, Inha University.
“Anyeonghasaeyo” (Terdengar suara seorang lelaki menyapa)
Anna   : Anyeong (Anna tersenyum. Matanya menyipit) kau? (Lanjut Anna)
Lelaki : Iya (Duduk membersamai Anna)
Anna   : (Terdiam)
Lelaki: (Sesekali mencuri pandang)
Pertemuannya dengan lelaki itu tak lama. Bahkan keduanya tak bercakap selain dalam hati.

Malam merebah
Anna : (Membuka materi yang tadi siang di dapatnya dari kuliah) Aneh sekali dia ( Ucap Anna lirih. Jemarinya memainkan pena)
Terdengar teriakan dari lantai bawah
“Eonni!”
Anna : (Terkejut) Ne??! (Menuruni tangga)
Yoon : (Berbisik) Ada seorang lelaki di bawah.
Anna : (Mengerutkan kening)
Yoon : Sudah… temui dia (Mendorong Anna)
Di luar
Masing-masing mulut tak berucap. Dua pasang mata tak saling melihat. Keduanya menunduk.
Lelaki : Anna (Terbata)
Anna : (Mengangkat kepalanya)
Lelaki : Dari awal kita berjumpa (Terhenti tiba-tiba. Menarik nafas dalam-dalam)
Anna : (Kembali menundukan pandangannya)
Lelaki : Aku menyayangimu. Dari hatiku. Sejak setahun lalu. (Menunduk)
Anna : (Terkejut. Diam sejenak) Maaf, malam sudah larut. Aku tak enak dengan Yoon. (Pergi begitu saja)
Lelaki : (Memandang Anna yang beranjak)
Anna : (Menutup pintu) Aigho, aduh! (Memukul kepalanya. Menaiki tangga menuju kamarnya)
Yoon : (Membututi Anna) Eonni, namja dari mana itu? Pacarmu? (Mendahului Anna. Berhenti di depan Anna) Dia tampan. Dan kau cantik (meledek).
Anna : Sudah, lah. Dia temanku (Memegangi pipi Yoon. Mencubitnya)
Yoon : Pacar pun tak apa. Kubilang dia tampan (Berbalik mencubit pipi Anna)
Anna : ( Menghimpun bibirnya)

Pagi membuka tirai
Sejuknya merayu
Gugur daun jingga
Gugur terhanyut angin

Di lorong Sakura
Anna : (Menggaruk kepala yang terbalut jilbab hijau muda) Bagus! Pandai sekali ia membuat fikiranku kacau.
Kembali suara lelaki menyapanya.
Lelaki : Maaf tentang kata-kataku semalam. Sepertinya aku terlalu lancang mengatakan itu. (Duduk. Megambil posisi di samping kanan Anna)
Anna : (Tersenyum dalam tunduk pandangannya). Kyun, apa kau serius? (Memejamkan mata. Menggigit bibirnya)
Lelaki/Kyun : Ne, iya.
Anna : Tapi..(Mengarahkan pandangannya pada Kyun. Terputus)
Kyun : Tapi Tuhanku dan Tuhanmu tak sama?(Menatap Anna yang telah menundukan wajahnya kembali) Iya aku tahu. Aku faham. Kau bukan wanita yang mau menerima seorang lelaki berlainan agama denganmu tuk jadi kekasihmu.(Menarik nafas. Memusatkan perhatian pada jari manis Anna yang mungil) Aku tahu bukan “pacar” yang kau tunggu. Tapi suami yang kau inginkan.
Anna : (Memejamkan mata. Berusaha membendung rinai airnya)
Kyun : Tuhanku (Memegangi kalung salibnya), mungkin tak sama dengan Tuhanmu.(Meraih lengan Anna yang terbalut gamis cantik) Biarlah rasa ini ada. Kau boleh tak menerimaku (Melepaskan genggamannya dari lengan Anna). Biar perjalanan hidup yang kan merubah keyakinan ini, entah semakin cinta atau kutemukan cinta yang lain. Cinta yang hakiki.
Anna : (Mengangkat kepala. Berusaha tuk tersenyum)
Kyun : Maksudku, (Menengadahkan pandangan) tentang Tuhan. Biar liku hidup yang kan sampaikanku pada kebenaran tentang-Nya. (Kembali menatap Anna) Aku mencintaimu. Merasa tenang memandangmu. Hangat bila berada di dekatmu. Meradang bila sehari tak mencuri pandang atas tingkahmu. Sakit bila kau sedih (Menghimpunkan tangan ke wajahnya). (Menggendong tasnya.Berdiri) Aku mencintaimu. (Berlalu)
Anna : (Membatin) Aku pun menyayangimu, Kyun.(Menerawang Kyun yang tlah samar dari pandangan)

Tidak ada komentar: